Selasa, 15 Juli 2014

Brazilian Wax Bisa Tularkan Penyakit Kelamin

Brazilian Wax Bisa Tularkan Penyakit Kelamin
Brazilian Wax Bisa Tularkan Penyakit Kelamin
Menghilangkan bulu, khususnya di kemaluan dengan metode Brazilian Wax, sempat populer dan memiliki penggemar tersendiri. Namun hati-hati, karena tindakan ini bisa menimbulkan infeksi menular seksual.
Seorang dokter kulit di Nice, Prancis, mengamati semakin banyak pasien yang datang ke ruang praktiknya dengan gejala molluscum contagiosum virus (MCV). Sekitar 93 persen dari 30 pasien, baik laki-laki dan perempuan, mengaku biasa mencukur, atau mencabut rambut kemaluan mereka.

Cabut bulu kemaluan adalah langkah memodifikasi tubuh demi fashion, terutama pada wanita muda dan remaja, demikian tulis Desruelles dalam surat yang diterbitkan secara online di British Medical Journal. "Namun, cara ini mungkin menjadi faktor risiko untuk infeksi menular seksual," imbuhnya.

MCV, sama seperti virus cacar, menyebar dengan kontak antar-kulit, dengan perantaraan barang-barang yang dipakai bersama seperti handuk atau pakaian, atau kontak seksual. Virus ini menyebabkan bintik-bintik mirip kutil sebesar biji mutiara dan berair. MCV tidak menyakitkan dan seringkali hilang tanpa pengobatan.

Brazilian Wax Tularkan Penyakit Kelamin
Brazilian Wax Tularkan Penyakit Kelamin
Cukur bulu kemaluan di salon adalah cara yang umum untuk menyebarkan bakteri atau virus, kata Dr Robert T. Brodell MD, seorang profesor dan kepala divisi dermatologi di University of Mississippi Medical Center. Kutil bisa menyebar dengan cara ini.

Brodell, yang tidak berpartisipasi dalam penelitian ini, berpendapat ada beberapa alasan lain mengapa perawatan rambut kemaluan dapat menyebabkan penyebaran MCV. Orang mungkin berbagi pisau cukur atau lecet kecil saat mencukur membuatnya lebih mudah untuk kontak dengan virus MCV, demikian dilansir NBCNews.

Seorang dokter kulit di Nice, Prancis, mengamati semakin banyak pasien yang datang ke ruang praktiknya dengan gejala molluscum contagiosum virus (MCV). Sekitar 93 persen dari 30 pasien, baik laki-laki dan perempuan, mengaku biasa mencukur, atau mencabut rambut kemaluan mereka.

Cabut bulu kemaluan adalah langkah memodifikasi tubuh demi fashion, terutama pada wanita muda dan remaja, demikian tulis Desruelles dalam surat yang diterbitkan secara online di British Medical Journal. "Namun, cara ini mungkin menjadi faktor risiko untuk infeksi menular seksual," imbuhnya.

MCV, sama seperti virus cacar, menyebar dengan kontak antar-kulit, dengan perantaraan barang-barang yang dipakai bersama seperti handuk atau pakaian, atau kontak seksual. Virus ini menyebabkan bintik-bintik mirip kutil sebesar biji mutiara dan berair. MCV tidak menyakitkan dan seringkali hilang tanpa pengobatan.
Brazilian Wax Bisa Tularkan Penyakit Kelamin
Brazilian Wax Bisa Tularkan Penyakit Kelamin
Cukur bulu kemaluan di salon adalah cara yang umum untuk menyebarkan bakteri atau virus, kata Dr Robert T. Brodell MD, seorang profesor dan kepala divisi dermatologi di University of Mississippi Medical Center. Kutil bisa menyebar dengan cara ini.
Brodell, yang tidak berpartisipasi dalam penelitian ini, berpendapat ada beberapa alasan lain mengapa perawatan rambut kemaluan dapat menyebabkan penyebaran MCV. Orang mungkin berbagi pisau cukur atau lecet kecil saat mencukur membuatnya lebih mudah untuk kontak dengan virus MCV, demikian dilansir NBCNews. (go4healthylife).
Continue reading

Sabtu, 17 Mei 2014

Katakan Tidak untuk Khitan Perempuan

Katakan Tidak untuk Khitan Perempuan
Katakan Tidak untuk Khitan Perempuan
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menyatakan akan terus berupaya memberantas sunat perempuan yang melanda 140 juta wanita, praktik yang dapat menyebabkan mandul.

Sunat perempuan yang diacu WHO ini mencakup memotong sebagian atau keseluruhan atau melukai kelamin wanita untuk alasan non-medis.

Dalam situsnya untuk menyambut Hari Internasional Memberantas Sunat Perempuan, Rabu (6/2), WHO mengatakan khitan perempuan ini dapat berisiko pada "gangguan jangka pendek dan jangka panjang secara fisik, mental serta terkait kesehatan seksual."

Praktik sunat perempuan sebagian besar dilakukan di Afrika dengan sekitar 92 juta anak pada usia 10 tahun ke atas. Hal ini juga banyak terjadi di negara-negara Timur Tengah, dan sebagian Asia, termasuk Indonesia.

Namun isu ini juga menjadi masalah di negara-negara Barat terutama komunitas imigran di sejumah negara seperti Jerman, Prancis dan Inggris. Saat ini diperkirakan sekitar setengah juta anak dan wanita di Eropa mengalami gangguan kesehatan akibat sunat.

Data WHO mencatat bahwa sunat tidak berguna bagi kesehatan perempuan, praktik ini dapat menyebabkan perdarahan, gangguan buang air kecil, kista dan bahkan mandul. Diperkirakan sekitar 140 juta perempuan mengalami dampak sunat.
Khitan Perempuan
Khitan Perempuan
Landasan sunat perempuan ini -berdasarkan survei yang dilakukan WHO- merupakan campuran budaya, agama dan faktor sosial. Sebagian kalangan menyebutkan khitan perlu dilakukan karena sunat merupakan praktik penting yang perlu dilakukan sebelum berangkat menjadi wanita dewasa.

Sebagian lain menganggap sunat penting untuk menekan libido wanita sehingga mencegah kemungkinan penyelewengan. Namun organisasi kesehatan dunia ini mengatakan yang memprihatinkan adalah dampak kesehatan sunat perempuan dalam jangka panjang.

Salah satu risiko yang disebut WHO termasuk infeksi saluran kencing, kista, kemandulan dan komplikasi dalam melahirkan.

WHO menyebutkan tetap akan memfokuskan pada advokasi, penelitian serta panduan kepada para tenaga medis. Namun organisasi dunia menyatakan prihatin karena justru para medis yang ikut melakukan sunat perempuan justru meningkat.

Di Indonesia, Menteri Kesehatan Nafsiah Mboy menegaskan pemerintah melarang perusakan alat kelamin perempuan atau female genital mutilation (FGM).

Akan tetapi, dikatakan Nafsiah, pemerintah Indonesia tidak melarang praktik sunat perempuan selama tidak sampai memotong keseluruhan, dalam pengertian sekadar menoreh saja maupun perlambang lainnya yang tidak mengganggu kesehatan perempuan.
Sunat Perempuan
Sunat Perempuan
"Kalau memang itu, katakanlah, kewajiban agama, maka Departemen Kesehatan mengharapkan hal itu tidak menyebabkan kerusakan atau kesulitan pada perempuan yang bersangkutan," tegas Nafsiah seperti dikutip BBC Indonesia.

Nafsiah Mboy mengingatkan bahwa yang penting adalah sunat perempuan dilakukan berdasarkan peraturan petunjuk yang sudah dikeluarkan Departemen Kesehatan untuk menjamin praktik itu tidak sampai mengganggu kesehatan kaum perempuan.

Dia menambahkan bahwa praktik female genital mutilation -yang disarankan PBB agar dilarang secara total di seluruh dunia- amat jarang dilakukan di Indonesia. (go4healthylife).
Continue reading

Senin, 07 April 2014

10 Cara Efektif Melejitkan Karir

10 Cara Efektif Melejitkan Karir
10 Cara Efektif Melejitkan Karir
Anda merasa sekarang ini sudah 'mentok' di posisi tertentu, merasa peningkatan karir tak kunjung datang? Jika tidak ada kesempatan peningkatan karir di tempat Anda bekerja, mungkin peluang itu justru menunggu di tempat lain.

Ada 10 cara untuk memulai peningkatan karir yang bisa dilakukan. Silakan simak ya:

1. Bicarakan dengan atasan

Bicarakan dengan atasan mengenai masa depan Anda di perusahaan. Pastikan bahwa kinerja Anda selama ini telah sesuai dengan tujuan perusahaan.

2. Minta tanggung jawab lebih

Bekerja sukarela untuk menolong divisi lain atau cukup meminta tanggung jawab lebih lagi dapat menaikkan nilai Anda dalam organisasi. Meneyediakan waktu tambahan juga menunjukkan minat dan keinginan untuk menolong  divisi dan perusahaan untuk sukses.
10 Tips Efektif Melejitkan Karir
10 Tips Efektif Melejitkan Karir
3. Menjadi sukarelawan untuk perusahaan

Jika karir Anda sudah di posisi atas, carilah kesempatan untuk menjadi sukarelawan atau menjadi anggota yang bersedia memberi konsultasi sukarela untuk kepentingan perusahaan. Dari sini Anda bisa membangun reputasi sebagai seseorang yang bergairah dan berdedikasi pada industri tempat bekerja.

4. Pertajam keahlian interpersonal

Keahlian interpersonal yang kuat memainkan peranan yang penting dalam menghimpun respek dari atasan dan rekan kerja. Hal ini juga bisa menarik perhatian dari orang luar yang mungkin saja membuka pintu kesempatan yang baru untuk Anda. Jadilah orang yang mudah diajak bergaul, menjadi pendengar orang lain yang baik, berlatihlah menjadi komunikator yang jelas dan efektif.

5. Inovatif

Jangan pernah takut untuk berpikir out of the box dan mempertajam naluri bisnis dalam pekerjaan. Tetaplah mencari untuk solusi-solusi yang kreatif untuk masalah-masalah yang membuat anda dan atasan terlihat lebih baik.

6. Carilah seorang mentor

Bangunlah hubungan mentoring, baik di dalam ataupun di luar perusahaan. Penemuan baru-baru ini menunjukkan bahwa empat dari lima promosi dipengaruhi oleh mentor yang lebih tinggi dalam perusahaan. Mentor juga adalah sumber yang amat bagus untuk karir dan bimbingan karir.

7. Pintarlah 'menjual diri'

Pelajari seni yang baik untuk mempromosikan diri. Jika Anda telah menuntaskan proyek besar atau menciptakan program yang sukses, pastikan bahwa orang mengetahui hal tersebut terutama pada orang-orang dalam posisi berpengaruh yang bisa menolong karir Anda berkembang.

8. Tetaplah belajar

Cara terbaik untuk meningkatkan karir Anda adalah dengan menambah pengetahuan baru. Pastikan bahwa resume Anda sekarang merefleksikan keahlian-keahlian yang dibutuhkan tersebut.
Tips Efektif Melejitkan Karir
Tips Efektif Melejitkan Karir
9. Jaringan

Perkuat jaringan pertemanan dan ikutilah organisasi-organisasi profesional, hadiri konferensi-konferensi industri, atau bahkan, menjadi sukarelawan. Semakin banyak orang yang melihat kekuatan dan kemampuan Anda, makin baik kesempatan Anda untuk berkembang menapaki jenjang karir yang baru.

10. Bangunlah reputasi

Dalam bisnis, reputasi adalah hal paling bernilai yang Anda miliki. Pastikan Anda dikenal sebagi seorang yang profesional dan bisa diajak kerjasama. Bangunlah nama untuk anda dengan menghadiri konferensi-konferensi, menjadi pembicara, atau menulis artikel.

Nah, mulailah langkah sukses Anda dari sekarang. Bisa kan?
Continue reading

Rabu, 05 Maret 2014

Tips Menyiasati Gila Kerja

Tips Menyiasati Gila Kerja
Tips Menyiasati Gila Kerja
Mendengar kata workaholic ini pasti pikiran kita langsung tertuju pada mereka yang lebih memprioritaskan pekerjaan di atas segalanya, sehingga sering mengabaikan aspek-aspek penting lain dalam kehidupannya, seperti sering tidak punya waktu luang untuk keluarga, bersosialisasi, atau hal-hal lain yang membuatnya tidak memiliki cukup waktu untuk rehat sejenak dari rutinitas pekerjaan.

Biasanya seorang workaholic akan cenderung lebih cepat marah, sering merasa cemas, stres dan emosinya pun sering tidak terkontrol. Dan hal akan berpengaruh buruk pada fisik dan psikologisnya. Jika tidak ditangani segera, kehidupannya bisa seketika berantakan, karena tidak adanya keseimbangan dalam menjalani karir dan kehidupannya dan sudah pasti hal itu dapat berujung pada kehancuran. 

Lalu bagaimana cara untuk mengatasinya?
  • Buat rencana kerja
Agar semua tugas-tugas dikantor selesai tepat pada waktunya, buatlah rencana kerja sendiri. Pastikan semuanya dapat diselesaikan tanpa melebihi batas waktu yang telah ditentukan. Dengan begitu waktu untuk bersantai bersama keluarga tidak terganggu dengan dateline yang masih tertinggal.
  • Jangan membawa pekerjaan kantor ke rumah
Jangan membawa pekerjaan pulang ke rumah, karena tugas kantor harus diselesaikan di kantor bukan di rumah. Orang di rumah pun juga akan merasa diabaikan keberadaannya karena melihat Anda masih sibuk di depan komputer atau laptop menyelesaikan proposal untuk presentasi esok hari.
  • Berhenti menjadi si perfeksionis
Menyiasati Gila Kerja
Menyiasati Gila Kerja
Kontras dengan kepopulerannya di kantor sebagai andalan bos, kehidupan sosial seorang workaholic di kantor ternyata tidak semulus dengan hasil kerjanya yang selalu membuat atasan merasa bangga padanya. 'Ingin terlihat sempurna' barangkali kalimat itu adalah motto yang mereka junjung. Namun apakah pernah terlintas dibenak Anda, bila hal itu bisa menimbulkan kecemburuan terhadap rekan kerja yang lainnya? Padahal dengan bersikap biasa saja, kinerja Anda tetap diperhitungkan oleh atasan!
  • Diskusikan pada atasan
Sebagai langkah awal, bicarakan pada atasan untuk mengatur kembali jobdesk Anda. Pastinya Anda tidak menginginkan saat Anda tengah kejar dateline yang sangat penting, tiba-tiba si bos mengatarkan pekerjaan lain? Bila Anda merasa pekerjaan Anda sudah overload, sebaiknya mintalah seorang asisten pada bos, untuk membantu meringankan pekerjaan Anda. Atau sedari awal sampaikan pada atasan bila tugas yang diberikan olehnya tidak bisa Anda tangani sendiri karena tugas tersebut membutuhkan kerja tim untuk menyelesaikannya.
  • Tinggalkan sejenak pekerjaan
Saat jam istirahat tiba, sebaiknya jangan terus berada di depan komputer. Gunakanlah waktu istirahat yang hanya satu jam, untuk makan siang bersama teman kantor, agar pikiran bisa kembali segar untuk melanjutkan pekerjaan yang masih menumpuk di meja kerja Anda.
  • Jalin kembali hubungan baik
Barangkali beberapa bulan belakangan Anda terlalu sibuk dengan pekerjaan sehingga waktu untuk bersantai bersama keluarga atau kerabat dekat menjadi momen yang sangat langka. Luangkanlah waktu minimal 30 menit untuk sekedar ngobrol atau bercengkrama dengan orang-orang yang Anda cintai. Meskipun kehadiran Anda tidak 100% bisa Anda berikan untuk mereka, tapi hal itu sudah membuat mereka merasa memiliki Anda.
Gila Kerja
Gila Kerja
  • Jangan sering lembur
Sah-sah saja apabila pekerjaan Anda belum selesai, sedangkan besok sudah masuk tenggat. Tapi yang perlu diingat adalah bila hampir setiap hari Anda terus lembur, maka waktu untuk istirahat akan berkurang dan hal itu justru akan membuat Anda jatuh sakit karena tidak bisa menjaga metabilisme tubuh dengan baik.
  • Nikmati cuti
Bila ijin cuti sudah Anda kantongi, pastikan tidak ada lagi tenggat yang tercecer. Manfaatkan sebaik-baiknya waktu cuti Anda untuk menikmati kebebasan dari rutinitas kantor yang padat, dengan berlibur bersama keluarga atau teman. Yang penting adalah Anda harus menikmati cuti Anda semakmimal mungkin agar pada saat kembali menjalani rutinitas di kantor, tubuh dan pikiran Anda jadi lebih rileks dan segar.
Continue reading

Selasa, 18 Februari 2014

Kebiasaan yang Merusak sperma

Kebiasaan yang Merusak sperma
Kebiasaan yang Merusak sperma
Apa hubungan antara kelamaan menonton televisi dengan kualitas sperma yang buruk? Menurut penelitian keduanya terkait erat.

Penelitian terbaru menunjukkan kurangnya aktivitas fisik--dan terlalu banyak menghabiskan waktu di depan televisi--dapat memengaruhi jumlah dan konsentrasi sperma, demikian menurut penelitian yang dipublikasikan secara online di British Journal of Sports Medicine.

Penelitian yang dipimpin Audrey Gaskins, dari Harvard School of Public Health, mempelajari efek dari diet dan olahraga terhadap semen (air mani) selama beberapa tahun.
Penyebab sperma rusak
Penyebab sperma rusak
Studi sebelumnya telah mendapati hubungan antara aktivitas fisik dan penurunan tingkat stres oksidatif, kata Gaskins. Stres oksidatif adalah tekanan pada tubuh saat mencoba untuk menyingkirkan radikal bebas atau memperbaiki kerusakan yang disebabkannya.

Olahraga dipandang dapat melindungi sel-sel sperma dari kerusakan oksidatif, yang mengarah ke peningkatan konsentrasi sperma.

Dalam penelitian terakhir, Gaskins melakukan observasi pada olahraga yang dilakukan pria dan kebiasaan menonton televisi mereka. Gaskins dan rekan-rekannya meminta 189 pria sehat berusia antara 18 dan 22 tahun untuk menjelaskan seberapa sering mereka berolahraga setiap minggu dan seberapa intens mereka bekerja. Para peserta studi juga dimonitor terkait dengan kebiasaan mereka menonton televisi.

Selanjutnya sampel semen dikumpulkan dari setiap orang, untuk dianalisis dan dilihat ukuran dan bentuknya, motilitas, konsentrasi, dan jumlah totalnya.
sperma rusak
sperma rusak
Hasilnya, orang-orang yang melakukan olahraga moderat 15 jam atau lebih per minggu memiliki konsentrasi sperma yang secara signifikan lebih tinggi daripada mereka yang berolahraga kurang dari lima jam seminggu. Orang-orang yang menonton televisi lebih dari 20 jam seminggu hanya memiliki konsentrasi sperma setengah dari pria yang sama sekali tak menonton televisi.

Gaskins mengatakan para peneliti menemukan keterkaitan antara televisi, latihan, dan konsentrasi sperma ini terlepas dari diet pria, berat badan, atau kebiasaan merokok. Namun, motilitas sperma dan ukuran atau bentuk tampaknya tidak terpengaruh dengan olahraga atau waktu yang dihabiskan di depan televisi, demikian CNN. (go4healthylife).
Continue reading

Rabu, 29 Januari 2014

Kutil Kelamin, Apaan Tuh?

Kutil Kelamin, Apaan Tuh?
Kutil Kelamin, Apaan Tuh?
Mungkin Anda pernah dengar istilah kutil kelamin, namun tak begitu paham artinya. Sebenarnya, kutil kelamin merupakan salah satu jenis paling umum dari infeksi yang menular secara seksual.

Selama hidupnya, setidaknya setengah dari semua orang yang aktif secara seksual akan terinfeksi oleh virus yang menyebabkan kutil kelamin.

Sepertinya namanya, kutil kelamin memengaruhi jaringan lembab di daerah kelamin. Kutil kelamin akan terlihat seperti benjolan berwarna daging yang kecil atau memiliki penampakan seperti kembang kol. Dalam banyak kasus, kutil akan terlalu kecil untuk terlihat secara jelas, demikian menurut Mayoclinic.com.
Kutil Kelamin
Kutil Kelamin
Seperti kutil lain yang muncul di tempat lain pada tubuh, kutil kelamin disebabkan oleh virus human papilloma (HPV). Beberapa strain HPV genital dapat menyebabkan kutil kelamin, sementara jenis lainnya dapat menyebabkan kanker.

Pada wanita, kutil kelamin dapat tumbuh di vulva, dinding vagina, daerah antara alat kelamin eksternal dan anus, serta leher rahim. Sedangkan pada pria, kutil kelamin mungkin tumbuh di ujung batang penis, skrotum, atau anus.

Kutil kelamin juga dapat berkembang di mulut atau tenggorokan orang yang pernah memiliki kontak oral seksual dengan orang yang terinfeksi.

Tanda-tanda dan gejala kutil kelamin meliputi:
 
  1. Bengkak berukuran kecil, berwarna daging atau abu-abu di daerah kelamin.
  2. Beberapa kutil yang berdekatan dapat berbentuk seperti kembang kol.
  3. Gatal-gatal atau rasa tidak nyaman di daerah kelamin.
  4. Perdarahan saat melakukan hubungan seks.
Penyakit Kutil Kelamin
Penyakit Kutil Kelamin
Seringkali, kutil kelamin dapat berbentuk sangat kecil dan datar sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Kadang-kadang, bagaimanapun kutil kelamin dapat berkembang biak dalam jumlah yang besar.

Temui dokter jika Anda atau pasangan memiliki benjolan atau kutil di daerah kelamin agar ditemukan solusi yang tepat, hingga tidak terjadi penularan silang.
Continue reading

Rabu, 04 Desember 2013

Stop AIDS, Perempuan Juga Bisa

Stop AIDS, Perempuan Juga Bisa
Stop AIDS, Perempuan Juga Bisa
Upaya penanggulangan HIV dan AIDS telah dilakukan sejak lama. Kementerian Kesehatan RI dalam 5 tahun terakhir mencatat laporan terjadi peningkatan dalam penyebaran HIV dan AIDS.

Pada tahun 2005 tercatat 5.321 orang terinfeksi HIV dan AIDS sementara pada bulan September 2010 tercatat 22.726 orang dengan AIDS. Dilihat dari proporsi usia, kasus AIDS tertinggi dilaporkan pada kelompok umur paling produktif 20-29 tahun, disusul dengan kelompok umur 30-39 tahun dan kelompok umur 40-49 tahun. 

Sementara dilihat dari wilayahnya, kasus AIDS terbanyak dilaporkan berasal dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Papua, Bali, Kalimantan Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, dan Riau. Jika dilihat dari risiko penularan adalah melalui hubungan heteroseksual, penggunaan narkotika, hubungan seksual lelaki dengan lelaki, serta perinatal.

Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Nasional, Dr. Nafsiah Mboi, SpA, MPH mengungkapkan prjuangan melawan HIV dan AIDS masih panjang.

"Kita harus bersama-sama bergandengan tangan untuk memperjuangkan akses menuju hidup yang sehat dan berkualitas. Ini juga menjadi salah satu perwujudan Tujuan Pembangunan Milenium (MDG) ke-6 yaitu memerangi HIV dan AIDS, malaria dan penyakit menular lain, salah satunya dengan memberikan akses layanan informasi dan dukungan bagi siapapun yang membutuhkan,” ujarnya dalam acara Pekan Kondom Nasional di Jakarta, baru-baru ini.

Nafsiah mengungkapkan hal itu tidak mudah dilakukan. "Target MDG ini yang diatur dalam Inpres 3 Tahun 2010 akan sulit terpenuhi di tahun 2015 bila tidak terdapat langkah yang nyata untuk mencapainya secara serius. Hal ini yang sesungguhnya menjadi tantangan bagi kita semua. Dalam hal ini, KPAN berkomitmen untuk terus melakukan upaya penanggulangan AIDS yang intensif dan terkoordinasi, serta melakukan kerjasama dengan semua pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta dan masyarakat,” ujarnya.

Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Pusat, Dr. Sugiri Syarief membenarkan pernyataan tersebut.

”Penularan HIV saat ini sudah tidak bisa lagi dilihat sebagai risiko pemakai narkoba dan pekerja seks komersial. Semua orang memiliki risiko untuk terinfeksi HIV. Bisa menular dari ibu kepada bayi yang dilahirkan atau disusuinya, dari suami ke istri atau sebaliknya. Risiko semakin besar bila salah satu anggota keluarga berisiko tinggi karena menggunakan jarum suntik atau tidak setia pada pasangan. Adanya anggota keluarga yang mengidap HIV dan AIDS dapat mempengaruhi kualitas kehidupan keluarga tersebut. Untuk itu diperlukan tata laksana yang komprehensif agar mereka dapat tetap hidup berkualitas,” ujar Sugiri.
Stop AIDS
Stop AIDS
Country Manager Indonesian Business Coalition on AIDS, Evodia Iswandi, juga menegaskan AIDS adalah urusan kita semua, tanpa kecuali. Dan pencegahan adalah cara yang paling efektif untuk melawan epidemi AIDS, dan kita semua bisa melakukan itu.

"Dalam hal ini termasuk keterlibatan dan tanggung jawab sektor swasta dan dunia usaha. Kesadaran dan kepedulian terhadap HIV dan AIDS di lingkungan kerja diharapkan dapat menjadi bola salju guna meningkatkan kesadaran masyarakat yang lebih luas,” tutur Evodia.

Nancy Fee, UNAIDS Country Coordinator Indonesia menambahkan bahwa Pekan Kondom Nasional bukanlah rangkaian pesta hura-hura, namun sebuah komitmen serius dari berbagai pihak yang peduli mengedukasi masyarakat tentang informasi yang benar dan terkini mengenai HIV dan AIDS.

"Kami semua berjuang bersama-sama untuk menyentuh sebanyak-banyaknya masyarakat dengan informasi yang benar, dengan berbagai cara yang paling tepat untuk mereka,” kata Nancy.

HIV dan AIDS dapat menjadi ancaman nyata terhadap bangsa Indonesia. Salah satu konsekuensi  dari epidemi ganda HIV dan AIDS adalah meningkatnya jumlah bayi dan anak yang terinfeksi dan meninggal sekaligus menjadi yatim piatu karena orang tuanya meninggal karena HIV dan AIDS. Bisa dibayangkan apa yang terjadi 10-20 tahun mendatang bila kita tidak menekan laju penyebaran HIV dan AIDS mulai dari sekarang.

Melihat fakta tersebut, Yayasan DKT Indonesia yang merupakan organisasi pemasaran sosial untuk pencegahan HIV dan AIDS dan penyelenggaraan keluarga berencana sangat prihatin dan bertekad untuk terus melanjutkan komitmennya dalam perang melawan HIV dan AIDS melalui Pekan Kondom Nasional.

Todd Callahan, Country Director DKT Indonesia menjelaskan, ”Tujuan dari Pekan Kondom Nasional adalah untuk lebih meningkatkan pengetahuan tentang manfaat kondom yang dapat melindungi masyarakat. Kondom dan penggunaannya adalah kebaikan sosial (social good) yang seharusnya tidak jadi stigma.”

Didukung oleh BKKBN, KPAN, IBCA dan UNAIDS, Pekan Kondom Nasional 2010 ini akan dirayakan di Jakarta, Surabaya dan daerah lainnya mulai 1-5 Desember 2010. 

Peluncuran Kondom Khusus Wanita


DKT Indonesia menyadari bahwa menanggulangi AIDS merupakan perjuangan yang tidak ada habisnya. Untuk itu, perusahaan kondom ini tidak berhenti melakukan berbagai inovasi, salah satu inovasi DKT Indonesia yang terbaru adalah kondom Fiesta All Night dan kondom Sutra KW yang mengandung lateks alami yang sangat elastis dan 100% lulus uji elektronis.
Penyakit AIDS
Penyakit AIDS
Peluncuran kondom Sutra KW bagi wanita ini merupakan perwujudan nyata dari program ‘Pilihan Wanita, Karena Wanita Peduli’.

"Poin utama untuk peluncuran produk adalah memberikan banyak pilihan bagi wanita, khususnya jika pria menolak menggunakan kondom. Setiap wanita berhak melindungi diri,” ujar Callahan. 

Rangkaian kegiatan lain adalah dilakukan penandatanganan komitmen DKT Indonesia serta penyerahan Piagam Kondom kepada Komisi Penanggulangan AIDS, sebagai wujud komitmen dalam membantu menekan penyebaran IMS, termasuk HIV dan AIDS.
Continue reading

Kamis, 07 November 2013

Kasus AIDS Tertinggi di Usia Produktif

Kasus AIDS Tertinggi di Usia Produktif
Kasus AIDS Tertinggi di Usia Produktif
Kementerian Kesehatan RI dalam 5 tahun terakhir mencatat laporan terjadi peningkatan dalam penyebaran HIV dan AIDS. Pada 2005 tercatat 5.321 orang terinfeksi HIV dan AIDS sementara pada September 2010 tercatat 22.726 orang dengan AIDS.

Dilihat dari proporsi usia, kasus AIDS tertinggi dilaporkan pada kelompok umur paling produktif 20-29 tahun, disusul dengan kelompok umur 30-39 tahun dan kelompok umur 40-49 tahun. 

Sementara dilihat dari wilayahnya, kasus AIDS terbanyak dilaporkan berasal dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Papua, Bali, Kalimantan Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, dan Riau. Jika dilihat dari risiko penularan adalah melalui hubungan heteroseksual, penggunaan narkotika, hubungan seksual lelaki dengan lelaki, serta perinatal.

Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Nasional, Dr. Nafsiah Mboi, SpA, MPH memaparkan, ”Perjuangan melawan HIV dan AIDS masih panjang dan kita perlu sama-sama bergandengan tangan untuk memperjuangkan akses menuju hidup yang sehat dan berkualitas. Ini juga menjadi salah satu perwujudan Tujuan Pembangunan Milenium (MDG) ke-6 yaitu memerangi HIV dan AIDS, malaria dan penyakit menular lain, salah satunya dengan memberikan akses layanan informasi dan dukungan bagi siapapun yang membutuhkan.”

Namun demikian hal ini tidak mudah, target MDG ini yang diatur dalam Inpres 3 Tahun 2010 akan sulit terpenuhi di tahun 2015 bila tidak terdapat langkah yang nyata untuk mencapainya secara serius. "Hal ini yang sesungguhnya menjadi tantangan bagi kita semua. Dalam hal ini, KPAN berkomitmen untuk terus melakukan upaya penanggulangan AIDS yang intensif dan terkoordinasi, serta melakukan kerjasama dengan semua pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta dan masyarakat," imbuh Nafsiah.

Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Pusat, Dr. Sugiri Syarief membenarkan pernyataan tersebut, ”Penularan HIV saat ini sudah tidak bisa lagi dilihat sebagai risiko pemakai narkoba dan pekerja seks komersial. Semua orang memiliki risiko untuk terinfeksi HIV. Bisa menular dari ibu kepada bayi yang dilahirkan atau disusuinya, dari suami ke istri atau sebaliknya. Risiko semakin besar bila salah satu anggota keluarga berisiko tinggi karena menggunakan jarum suntik atau tidak setia pada pasangan. Adanya anggota keluarga yang mengidap HIV dan AIDS dapat mempengaruhi kualitas kehidupan keluarga tersebut. Untuk itu diperlukan tata laksana yang komprehensif agar mereka dapat tetap hidup berkualitas.”

Country Manager Indonesian Business Coalition on AIDS, Evodia Iswandi, juga menegaskan bahwa “AIDS adalah urusan kita semua, tanpa kecuali. Dan pencegahan adalah cara yang paling efektif untuk melawan epidemi AIDS, dan kita semua bisa melakukan itu. Dalam hal ini termasuk keterlibatan dan tanggung jawab sektor swasta dan dunia usaha. Kesadaran dan kepedulian terhadap HIV dan AIDS di lingkungan kerja diharapkan dapat menjadi bola salju guna meningkatkan kesadaran masyarakat yang lebih luas.”

Kasus AIDS Tertinggi
Kasus AIDS Tertinggi
Nancy Fee, UNAIDS Country Coordinator Indonesia menjelaskan, ”Pekan Kondom Nasional bukanlah rangkaian pesta hura-hura, namun sebuah komitmen serius dari berbagai pihak yang peduli mengedukasi masyarakat tentang informasi yang benar dan terkini mengenai HIV dan AIDS. Kami semua berjuang bersama-sama untuk menyentuh sebanyak-banyaknya masyarakat dengan informasi yang benar, dengan berbagai cara yang paling tepat untuk mereka.”

HIV dan AIDS dapat menjadi ancaman nyata terhadap bangsa Indonesia. Salah satu konsekuensi  dari epidemi ganda HIV dan AIDS adalah meningkatnya jumlah bayi dan anak yang terinfeksi dan meninggal sekaligus menjadi yatim piatu karena orang tuanya meninggal karena HIV dan AIDS. Bisa dibayangkan apa yang terjadi 10-20 tahun mendatang bila kita tidak menekan laju penyebaran HIV dan AIDS mulai dari sekarang.

Melihat fakta tersebut, Yayasan DKT Indonesia yang merupakan organisasi pemasaran sosial untuk pencegahan HIV dan AIDS dan penyelenggaraan keluarga berencana sangat prihatin dan bertekad untuk terus melanjutkan komitmennya dalam perang melawan HIV dan AIDS melalui Pekan Kondom Nasional. Todd Callahan, Country Director DKT Indonesia menjelaskan, ”Tujuan dari Pekan Kondom Nasional adalah untuk lebih meningkatkan pengetahuan tentang manfaat kondom yang dapat melindungi masyarakat. Kondom dan penggunaannya adalah kebaikan sosial (social good) yang seharusnya tidak jadi stigma.”

Didukung oleh BKKBN, KPAN, IBCA dan UNAIDS, Pekan Kondom Nasional 2010 ini akan dirayakan di Jakarta, Surabaya dan daerah lainnya mulai 1-5 Desember 2010. 

Callahan dari DKT Indonesia melanjutkan, “Kami sudah menyiapkan serangkaian acara untuk menginformasikan pentingnya kondom sebagai cara mudah dan efektif dalam mencegah laju penyebaran infeksi menular seksual, terutama HIV, dan juga mencegah kehamilan yang tidak direncanakan. Salah satunya, pada tanggal 3 Desember di Jakarta, live music bersama Glenn Fredly di Hard Rock Café dan di tanggal yang sama di Surabaya, digelar konser dangdut Goyang Sutra yang menghadirkan Julia Perez, penyanyi dangdut top di Jawa Timur dan Arek Band. Konser dangdut ini dilaksanakan di Stadion Tambak Sari Surabaya. Selain Goyang Sutra, akan digelar juga pemilihan Miss Sutra 2010, Wall of Fame “Anti AIDS”, Meet & Greet dengan Julia Perez sebagai Duta Kondom, serta beragam kegiatan lainnya.”
Kasus AIDS
Kasus AIDS
”Berbicara mengenai komitmen, kami di DKT Indonesia menyadari bahwa menanggulangi AIDS merupakan perjuangan yang tidak ada habisnya. Untuk itu, kami tidak berhenti melakukan berbagai inovasi, salah satu inovasi DKT Indonesia yang terbaru adalah kondom Fiesta All Night dan kondom Sutra KW yang mengandung lateks alami yang sangat elastis dan 100% lulus uji elektronis. Peluncuran kondom Sutra KW bagi wanita ini merupakan perwujudan nyata dari program ‘Pilihan Wanita, Karena Wanita Peduli’. Poin utama untuk peluncuran produk adalah memberikan banyak pilihan bagi wanita, khususnya jika pria menolak menggunakan kondom. Setiap wanita berhak melindungi diri,” ujar Callahan. 

Rangkaian kegiatan lain adalah dilakukan penandatanganan komitmen DKT Indonesia serta penyerahan Piagam Kondom kepada Komisi Penanggulangan AIDS, sebagai wujud komitmen dalam membantu menekan penyebaran IMS, termasuk HIV dan AIDS.

Selain itu untuk kalangan media juga diadakan lomba penulisan artikel dan foto dengan tema “Stop AIDS, Tingkatkan Hak dan Akses Pendidikan untuk Semua” sehingga media sebagai ujung tombak informasi masyarakat pun memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam perjuangan melawan HIV dan AIDS.
Continue reading

Senin, 07 Oktober 2013

Magang, Banyak Manfaatnya Lho

Magang, Banyak Manfaatnya Lho
Magang, Banyak Manfaatnya Lho
Biasanya begitu menjelang skripsi atau kelulusan, ada salah satu mata kuliah yang mengharuskan mahasiswa, untuk melakukan magang kerja sesuai dengan jurusan kuliah yang diambil. Selain bisa menambah pengalaman dalam mempraktikkan ilmu yang sudah dipelajari selama ini, magang bisa menjadi awal merintis karir.

Jangan anggap remeh kekuatan magang kerja, karena selain mendapat uang saku, dengan performa kerja yang baik bukan tidak mungkin kesempatan diangkat menjadi karyawan  terbuka lebar.
Manfaat Magang Kerja
Manfaat Magang Kerja
Apa saja yang harus kita perhatikan saat magang kerja, yuk simak langkah-langkah berikut:

1. Bertanggung jawab
Meski hanya berstatus karyawan magang, jangan sampai tidak maksimal dengan alasan sibuk dengan urusan kampus. Sikap seperti ini malah merugikan buat kita selain atasan segan atau tidak mau memberikan nilai bagus dalam surat rekomendasi nantinya. Usahakan melakukan semua tanggung jawab pekerjaan yang sudah kita terima dengan sebaik mungkin, toh siapa yang untung kalau bukan kita.

2. Bergaul
Kalau kita hanya ditempatkan di divisi administrasi, tak ada salahnya bergaul dengan divisi lain. Selain memperluas jaringan, kita bisa mendapat pengetahuan mengenai bidang kerja lain ditambah belajar gratis kan.

3. Santai saja
Jangan terlalu kecewa atau terkesan menggampangkan saat mendapatkan tugas yang sangat sederhana. Kalau kita bisa membuktikan dengan tugas kecil kita bisa menyelesaikan dengan baik, pasti kita akan diberi tanggung jawab yang lebih besar berikutnya.
Magang Kerja
Magang Kerja
4. Dewasa menerima kritik
Jujur kadang kita merasa enggan untuk menerima unpan balik karena merasa tidak siap mendengar penilaian yang buruk. Dengan menerima saran dan kritik dari atasan, kita akan dinilai bahwa kita mau belajar.

5. Inisiatif
Kalau ada kesulitan saat melakukan pekerjaan dan tugas yang diberikan atau membutuhkan variasi kerja, diskusikan dengan supervisor/atasan langsung.
Continue reading

Kamis, 12 September 2013

Kerja Sampingan, Pahami Aturannya

Kerja Sampingan, Pahami Aturannya
Kerja Sampingan, Pahami Aturannya
Siapa sih yang tidak ingin punya tambahan penghasilan Ibaratnya, orang bilang ‘hari gini, pemasukan berapa pun juga masih selalu terasa kurang’. Apalagi jika kebetulan Anda adalah tipe yang masih sulit untuk mengontrol diri sendiri bila sudah urusan belanja.

Ketika harga kebutuhan semakin tidak bisa diajak kompromi dan penghasilan yang didapat tidak menunjukkan akan ada kenaikan, side job menjadi pilihan jalan keluar baru. Ya, side job, alias kerja sampingan.

Side job memang bisa menjadi sumber pemasukan baru yang ikut menopang kebutuhan Anda. Bahkan tidak jarang, kadang hasil dari side job sendiri malahan lebih besar daripada penghasilan tetap yang Anda terima setiap bulan. Kalau sudah begini, siapa sih yang tidak tergiur menjadi kerja sampingan?

Side job boleh-boleh saja, asal Anda sudah mempertimbangkan beberapa hal penting di bawah agar tidak menyesal dan repot di kemudian hari. Apa saja sih?

1. Bidangnya
Sebaiknya sih antara pekerjaan utama dan sampingan Anda masih satu bidang, misalnya jika Anda adalah jurnalis, carilah side job sebagai kontributor di media lain. Atau bila Anda adalah seorang sales, cari side job yang juga berurusan dengan jual menjual dan marketing, jadi broker misalnya.
Kerja Sampingan
Kerja Sampingan
2. Budaya dan iklim kantor
Apakah Anda sehari-hari bekerja di kantor yang ketat dengan jamnya? Nine to five dan absen ketat? Jika ya, mungkin Anda benar-benar harus memilih side job yang bisa disambi dari rumah atau saat weekend. Jangan sampai side job malah merusak kinerja kerja pekerjaan tetap Anda. Tapi jika jam kerja Anda tergolong fleksibel, silahkan saja memilih side job karena Anda akan lebih bebas bergerak.

3. Nilai plus
Namanya juga kerja sampingan, sudah pasti akan ada tenaga dan waktu lebih yang harus disediakan untuk melakukannya. Karena itu pertimbangkan baik-baik sebelumnya, apakah side job tersebut bisa memberi Anda nilai plus yang cukup signifikan bagi kebutuhan, entah itu ekonomi, sosial atau pun spiritual. Tidak mau kan side job Anda justru malah membuang-buang tenaga, waktu dan pikiran sementara hasilnya tidak bisa menutup kebutuhan? Rugi dong ah.
Aturan Kerja Sampingan
Aturan Kerja Sampingan
4. Buat standar keberhasilan
Jangan hanya menjalankan side job begitu saja, Anda juga harus tahu apakah pekerjaan sampingan yang selama ini Anda lakukan cenderung menguntungkan atau malah merugikan. Untuk mencari nilai plus yang ada dalam poin di atas, buatlah standar ataupun tolok ukur keberhasilan, bisa dari waktu, hasil kerja ataupun nominal yang dihasilkan. Jadi jelas, apakah berharga untuk dilanjutkan atau tidak.

5. Fisik
Namanya juga punya pekerjaan ganda, stamina pun harus ganda. Pertimbangkan sampai sejauh mana stamina dan fisik Anda sanggup. Jangan sampai karena terforsir malahan jadi jatuh sakit yang selain mengganggu kinerja pekerjaan tetap dan sampingan, juga berarti menambah pengeluaran lagi. Mau dapat lebih malahan jadi keluar lebih.

Selamat mencoba!
Continue reading