Rabu, 05 Maret 2014

Tips Menyiasati Gila Kerja

Tips Menyiasati Gila Kerja
Tips Menyiasati Gila Kerja
Mendengar kata workaholic ini pasti pikiran kita langsung tertuju pada mereka yang lebih memprioritaskan pekerjaan di atas segalanya, sehingga sering mengabaikan aspek-aspek penting lain dalam kehidupannya, seperti sering tidak punya waktu luang untuk keluarga, bersosialisasi, atau hal-hal lain yang membuatnya tidak memiliki cukup waktu untuk rehat sejenak dari rutinitas pekerjaan.

Biasanya seorang workaholic akan cenderung lebih cepat marah, sering merasa cemas, stres dan emosinya pun sering tidak terkontrol. Dan hal akan berpengaruh buruk pada fisik dan psikologisnya. Jika tidak ditangani segera, kehidupannya bisa seketika berantakan, karena tidak adanya keseimbangan dalam menjalani karir dan kehidupannya dan sudah pasti hal itu dapat berujung pada kehancuran. 

Lalu bagaimana cara untuk mengatasinya?
  • Buat rencana kerja
Agar semua tugas-tugas dikantor selesai tepat pada waktunya, buatlah rencana kerja sendiri. Pastikan semuanya dapat diselesaikan tanpa melebihi batas waktu yang telah ditentukan. Dengan begitu waktu untuk bersantai bersama keluarga tidak terganggu dengan dateline yang masih tertinggal.
  • Jangan membawa pekerjaan kantor ke rumah
Jangan membawa pekerjaan pulang ke rumah, karena tugas kantor harus diselesaikan di kantor bukan di rumah. Orang di rumah pun juga akan merasa diabaikan keberadaannya karena melihat Anda masih sibuk di depan komputer atau laptop menyelesaikan proposal untuk presentasi esok hari.
  • Berhenti menjadi si perfeksionis
Menyiasati Gila Kerja
Menyiasati Gila Kerja
Kontras dengan kepopulerannya di kantor sebagai andalan bos, kehidupan sosial seorang workaholic di kantor ternyata tidak semulus dengan hasil kerjanya yang selalu membuat atasan merasa bangga padanya. 'Ingin terlihat sempurna' barangkali kalimat itu adalah motto yang mereka junjung. Namun apakah pernah terlintas dibenak Anda, bila hal itu bisa menimbulkan kecemburuan terhadap rekan kerja yang lainnya? Padahal dengan bersikap biasa saja, kinerja Anda tetap diperhitungkan oleh atasan!
  • Diskusikan pada atasan
Sebagai langkah awal, bicarakan pada atasan untuk mengatur kembali jobdesk Anda. Pastinya Anda tidak menginginkan saat Anda tengah kejar dateline yang sangat penting, tiba-tiba si bos mengatarkan pekerjaan lain? Bila Anda merasa pekerjaan Anda sudah overload, sebaiknya mintalah seorang asisten pada bos, untuk membantu meringankan pekerjaan Anda. Atau sedari awal sampaikan pada atasan bila tugas yang diberikan olehnya tidak bisa Anda tangani sendiri karena tugas tersebut membutuhkan kerja tim untuk menyelesaikannya.
  • Tinggalkan sejenak pekerjaan
Saat jam istirahat tiba, sebaiknya jangan terus berada di depan komputer. Gunakanlah waktu istirahat yang hanya satu jam, untuk makan siang bersama teman kantor, agar pikiran bisa kembali segar untuk melanjutkan pekerjaan yang masih menumpuk di meja kerja Anda.
  • Jalin kembali hubungan baik
Barangkali beberapa bulan belakangan Anda terlalu sibuk dengan pekerjaan sehingga waktu untuk bersantai bersama keluarga atau kerabat dekat menjadi momen yang sangat langka. Luangkanlah waktu minimal 30 menit untuk sekedar ngobrol atau bercengkrama dengan orang-orang yang Anda cintai. Meskipun kehadiran Anda tidak 100% bisa Anda berikan untuk mereka, tapi hal itu sudah membuat mereka merasa memiliki Anda.
Gila Kerja
Gila Kerja
  • Jangan sering lembur
Sah-sah saja apabila pekerjaan Anda belum selesai, sedangkan besok sudah masuk tenggat. Tapi yang perlu diingat adalah bila hampir setiap hari Anda terus lembur, maka waktu untuk istirahat akan berkurang dan hal itu justru akan membuat Anda jatuh sakit karena tidak bisa menjaga metabilisme tubuh dengan baik.
  • Nikmati cuti
Bila ijin cuti sudah Anda kantongi, pastikan tidak ada lagi tenggat yang tercecer. Manfaatkan sebaik-baiknya waktu cuti Anda untuk menikmati kebebasan dari rutinitas kantor yang padat, dengan berlibur bersama keluarga atau teman. Yang penting adalah Anda harus menikmati cuti Anda semakmimal mungkin agar pada saat kembali menjalani rutinitas di kantor, tubuh dan pikiran Anda jadi lebih rileks dan segar.
Previous Post
Next Post

0 komentar: